Minggu, 25 Mei 2014

Laporan Persentasi (Indische Partij, Muhammadiyah, NU)

INDISCHE PARTIJ

Indische Partij adalah partai politik pertama di Hindia Belanda, berdiri tanggal 25 Desember 1912. Didirikan oleh tiga serangkai, yaitu E.F.E. Douwes DekkerTjipto Mangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara. Maksudnya adalah untuk mengganti Indische Bond yang merupakan organisasi orang-orang Indonesia dan Eropa di Indonesia. Hal ini disebabkan adanya keganjilan-keganjilan yang terjadi (diskriminasi) khususnya antara keturunan Belanda totok dengan orang Belanda campuran (Indonesia). IP sebagai organisasi campuran menginginkan adanya kerja sama orang Indo dan bumi putera. Hal ini disadari benar karena jumlah orang Indo sangat sedikit, maka diperlukan kerja sama dengan orang bumi putera agar kedudukan organisasinya makin bertambah kuat. Indische Partij, yang berdasarkan golongan indo yang makmur, merupakan partai pertama yang menuntut kemerdekaan Indonesia.


 Tujuan Indische Partij adalah untuk membangunkan patriotisme semua indiers terhadap tanah air, yaitu menghimpun semua orang yang lahir di Hindia Belanda tanpa membedakan asal-usul suku bangsa untuk bersatu, berjuang mencapai Indonesia merdeka, tidak hanya untuk Indonesia tetapi juga bagi bangsa lain yang mencintai Indonesia sebagai tanah airnya.

Menurut anggaran dasarnya IP bermaksud cinta tanah air, cinta bangsa Indonesia dengan jalan memberikan lapangan hidup kepada anggotanya agar kerjasama atas persamaan hak untuk memajukan bangsa yang merdeka.

IP menggunakan media majalah Het Tijdschrifc dan surat kabar De Expres pimpinan E.F.E Douwes Dekker sebagai sarana untuk membangkitkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air. dari partai ini benar-benar revolusioner karena mau mendobrak kenyataan politik rasial yang dilakukan pemerintah kolonial. Tindakan ini terlihat nyata pada tahun 1913. Saat itu pemerintah Belanda akan mengadakan peringatan 100 tahun bebasnya Belanda dari tangan Napoleon Bonaparte (Perancis). Perayaan itu dijalankan secara besar-besaran di daerah jajahannya juga yaitu di Indonesia. Suati ironi, bahwa bangsa Indonesia yang terjajah merayakan kemerdekaan bangsa yang menjajahnya, sekaligus menanggung biayanya. Als ik eens Nederlander was (seandainya aku orang Belanda) demikian Ki Hajar D. Menulis dalam surat kabar de Expres, mencela tindakan Belanda tersebut. Akibatnya de Expres dan dokumen-dokumennya dibeslah Belanda. Dr. Cipto kemudian membela dengan tulisan dengan judul “kekuatan atau ketakutan” juga mengecam Belanda yang telah ketakutan terhadap IP, dengan membeslah berarti tidak demokrasi. Tidak ketinggalan Douwes Dekker menulis, memuji keberanian dua kawannya dengan tulisan “Pahlawan kita Dr.Cipto Mangunkusumo dan R.M Suward Suryaningrat”.

Sebagai akibat dari ketiga pemimpin tersebut ditangkap dan dihukum tanggal 19 Agustus 1913 mereka diasingkan ke Belanda. Douwes Dekker dibuang ke KupangNTT sedangkan Dr. Cipto Mangunkusumo dibuang ke Pulau Banda. Namun pada tahun 1914 Cipto Mangunkusumo dikembalikan ke Indonesia karena sakit. Sedangkan Suwardi Suryaningrat dan E.F.E. Douwes Dekker baru kembali ke Indonesia pada tahun 1919. Suwardi Suryaningrat terjun dalam dunia pendidikan, dikenal sebagai Ki Hajar Dewantara, mendirikan perguruan Taman Siswa. E.F.E Douwes Dekker juga mengabdikan diri dalam dunia pendidikan dan mendirikan yayasan pendidikan Ksatrian Institute di Sukabumi pada tahun 1940. Dalam perkembangannya, E.F.E Douwes Dekker ditangkap lagi dan dibuang ke Suriname, Amerika Selatan.

Pada tahun 1913 partai ini dilarang karena tuntutan kemerdekaan itu, dan sebagian besar anggotanya berkumpul lagi dalam Serikat Insulinde dan Comite Boemi Poetera dengan programnya mendidik jiwa nasionalisme Hindia dan memperkuat cita-cita bangsa.

 MUHAMMADIYAH

Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, sehingga Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW.

Muhammadiyah didirikan di Kampung Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H/18 Nopember 1912 oleh seorang yang bernama Muhammad Darwis, kemudian dikenal dengan KHA Dahlan .

Tujuan utama Muhammadiyah adalah mengembalikan seluruh penyimpangan yang terjadi dalam proses dakwah. Penyimpangan ini sering menyebabkan ajaran Islam bercampur-baur dengan kebiasaan di daerah tertentu dengan alasan adaptasi. Selain itu, tujuan Muhammadiyah adalah memberikan pengertian agama Islam yang benar, memberikan pengarahan hidup menurut agama islam, memajukan pengajaran berdasarkan agama Islam,

Menurut Anggaran dasarnya Muhammadiyah melakukan kegiatan seperti berikut:
·         Mengadakan dakwah Islam
·         Memajukan pendidikan dan pengajaran
·         Menghidupkan sikap tolong menolong
·         Mendirikan dan memelihara tempat ibadah dan wakaf
·         Mendidik dan mengasuh anak dan pemuda agar kelak menjadi umat Islam yang berguna
·         Berusaha kearah perbaikan hidup menurut ajaran Islam
·         Berusaha dengan segala kebijaksanaan supaya peraturan Islam berlaku di masyarakat

Persyarikatan Muhammadiyah didirikan untuk mendukung usaha KH Ahmad Dahlan untuk memurnikan ajaran Islam yang dianggap banyak dipengaruhi hal-hal mistik. Kegiatan ini pada awalnya juga memiliki basis dakwah untuk wanita dan kaum muda berupa pengajian Sidratul Muntaha. Selain itu peran dalam pendidikan diwujudkan dalam pendirian sekolah dasar dan sekolah lanjutan dari tingkat TK sampai perguruan tinggi dan panti-panti asuhan anak yatim yang tersebar diseluruh Indonesia. Disamping itu juga mendirikan Aisyiah yaitu suatu gerakan wanita Muhammadiyah yang didirikan pada tahun 1918 dengan pimpinan Siti Walidah Ahmad Dahlan dengan kegiatan pokok di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan wanita Islam.

Pada masa kepemimpinan Ahmad Dahlan (1912-1923), pengaruh Muhammadiyah terbatas di karesidenan-karesidenan seperti: YogyakartaSurakartaPekalongan, dan Pekajangan, daerah Pekalongan sekarang. Selain Yogya, cabang-cabang Muhammadiyah berdiri di kota-kota tersebut pada tahun 1922. Pada tahun 1925, Abdul Karim Amrullah membawa Muhammadiyah ke Sumatera Barat dengan membuka cabang di Sungai Batang, Agam. Dalam tempo yang relatif singkat, arus gelombang Muhammadiyah telah menyebar ke seluruh Sumatera Barat, dan dari daerah inilah kemudian Muhammadiyah bergerak ke seluruh SumateraSulawesi, dan Kalimantan. Pada tahun 1938, Muhammadiyah telah tersebar keseluruh Indonesia.


NAHDLATUL ULAMA (NU)

Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama atau Kebangkitan Cendekiawan Islam), disingkat NU, adalah sebuah organisasi Islam besar di Indonesia. Organisasi ini berdiri pada 31 Januari 1926 di Surabaya, tokoh pendirinya adalah KH Kasyim Asyari (Tabuireng), KH Abdul Wahab, KH Bisri , dll.

Sejarah Singkat
Jika KH. Hasyim Asy’ari di katakan sebagai pandiri NU, maka KH. Abdul Wahab Hasbullah adalah sebagai orang yang mewujudkan gerakan tersebut menjadi suatu organisasi. Sepulang dari belajar di Makkah, KH. Abdul Wahab Hasbullah mendirikan Nahdlatul Wathon (1916) di Surabaya. Organisasi ini bergerak pada bidang kepemudaan dan pada tahun 1924 di Surabaya sedang bergejolak perjuangan politik melawa Belanda, di samping itu di sana sini sedang membaranya masalah Khilafiyah dikalangan umat KH. Abdul Wahab Hasbullah sering terlibat dalam perdebatan sengit dalam ulama islam yang terkenal pada waktu itu untuk mencapai titik penyelesaiannya.

Sehubungan dengan pergolakan di Arab Saudi, Maka KH. Abdul Wahab Hasbullah membentuk komite Hijaz inilah yang merupakan delegasi untuk menghadap raja Ibnu Sa’ud guna membicarakan masalah tersebut. Komite Hijaz inilah yang mengilhami berdirinya NU karena pertemuan yang di adakan pada Tanggal 16 Rajab 1344 itu memutuskan dua macam keputusan :
·       Mengrim utusan ulama Indonesia ke Konggres dunia memperjuangkan hukum ibadah berdasarkan madzhab empat.
·       Membentuk organisasi (Jami’yyah) yang akan mengirimkan utusan tersebut atas uasul KH. Alwi Abdul aziz yang di beri nama Jam’iyyah Nahdlatul Ulama.


Adapun nama ulama yang hadir pada waktu itu antara lain :
1. KH. Hasyim Asy’ari : Jombang
2. KH. Basyir Samsyuri : Jombang
3. KH. Ridlwan : Semarang
4. KH. Abdul Wahab Hasbullah : Surabaya
5. KH. Nahrowi : Malang
6. KH. Raden Asnawi : Kudus
7. KH. Raden Hambali : Kudus
8. KH. Nawawi : Pasuruan
9. KH. Kholil : Bangkalan

Tujuan NU itu sendiri adalah menegakkan ajaran Islam menurut paham Ahlussunnah waljama'ah di tengah-tengah kehidupan masyarakat, di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

NU menganut paham Ahlussunah waljama'ah, sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrem aqli (rasionalis) dengan kaum ekstrem naqli (skripturalis). Karena itu sumber pemikiran bagi NU tidak hanya al-Qur'ansunnah, tetapi juga menggunakan kemampuan akal ditambah dengan realitas empirik. Cara berpikir semacam itu dirujuk dari pemikir terdahulu seperti Abu Hasan Al-Asy'ari dan Abu Mansur Al-Maturidi dalam bidang teologi. Kemudian dalam bidang fiqih lebih cenderung mengikuti mazhab: imam Syafi'i dan mengakui tiga madzhab yang lain: imam Hanafi, imam Maliki,dan imam Hanbali sebagaimana yang tergambar dalam lambang NU berbintang 4 di bawah. Sementara dalam bidang tasawuf, mengembangkan metode Al-Ghazali dan Junaid Al-Baghdadi, yang mengintegrasikan antara tasawuf dengan syariat.

Gagasan kembali kekhittah pada tahun 1984, merupakan momentum penting untuk menafsirkan kembali ajaran ahlussunnah wal jamaah, serta merumuskan kembali metode berpikir, baik dalam bidang fikih maupun sosial. Serta merumuskankembali hubungan NU dengan negara. Gerakan tersebut berhasil kembali membangkitkan gairah pemikiran dan dinamika sosial dalam NU.


PERTANYAAN DAN JAWABAN DALAM PERSENTASI

1.     Seberapa pentingkah Indische Partij bagi pergerakan nasional dan apa pengaruhnya?
(Ika Fahriah – Kelompok 5)

Jawab        : Sangat penting, karena IP telah menanamkan cinta tanah air, cinta bangsa Indonesia dengan jalan memberikan lapangan hidup kepada anggotanya agar kerjasama atas persamaan hak untuk memajukan bangsa yang merdeka. Dan IP tidak hanya untuk Indonesia tetapi juga bagi bangsa lain yang mencintai Indonesia.

2.     Apa yang dimaksud Hizbul Wathon?
(Yasa Sminov – Kelompok 4)

Jawab        : Hizbul Wathon menurut kami adalah sejenis nama sekolah atau gerakan pendidikan yang didirikan oleh Muhammadiyah.

3.     Apa perbedaan NU dan Muhammadiyah?
(Rani Mulyani – Kelompok 3)

Jawab        : Menurut kami perbedaan NU dan Muhammadiyah itu sudah jelas berbeda dalam tujuannya juga. Dan kalau Muhammadiyah dalam melaksanakan ibadahnya itu melihat atau terfokus langsung dengan apa apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW, tidak pernah berani menambah-nambahi yang tidak harus dilakukan, sedangkan NU itu dalam melaksanakan ibadahnya itu telah di tambah-tambahi dengan situasi zaman sekarang, dan tanpa menyimpang dari ajaran Nabi Muhammad SAW.

4.     Apakah tujuan dibuatnya Muhammadiyah itu sudah tercapai atau belum? Jelaskan!
(Ridha A.M – Kelompok 1)

Jawab        : Menurut kami tujuannya itu sudah tercapai, karena tujuan utamanya kan mengembalikan seluruh penyimpangan dalam proses dakwah, dan sekarang dakwah tidak seperti dulu yang tidak boleh menggunakan bahasa daerah atau harus menggunakan bahasa arab yang kurang di mengerti oleh orang-orang Indonesia.
Dan juga dalam pendidikan sekarang sudah banyak sekolah-sekolah yang di dirikan oleh Muhammadiyah.








DAFTAR PUSTAKA


Komaludin, U. Materi IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial. Garut: SMKN 2 Garut.


Wikipedia. (2013). National Indische Partij. [online]. Tersedia :    http://id.wikipedia.org/wiki/National_Indische_Partij [22 April 2013].


Wikipedia. (2013). Muhammadiyah. [online]. Tersedia :    http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammadiyah [22 April 2013].


Muhammadiyah. (2013). Tentang Muhammadiyah [online]. Tersedia :     http://www.muhammadiyah.or.id/content-44-det-tentang-muhammadiyah.html [22 April 2013].


Wikipedia. (2013). Nahdlatul Ulama. [online]. Tersedia :    http://id.wikipedia.org/wiki/Nahdlatul Ulama [22 April 2013].

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates