Jumat, 23 Mei 2014

Siapkah Kalian Untuk Prakerin?

Praktek kerja industri adalah bagian dari pelaksanaan kurikulum SMK. Siswa tidak hanya belajar disekolah tetapi juga dikenalkan dengan dunia kerja. Bahkan, untuk pendidikan kejuruan, diharapkan bisa langsung nyambung dengan dunia kerja. Soal menyambungnya pendidikan kejuruan itu, menurut Malik Fadjar, tidak hanya terjadi ketika anak-anak lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan. Anak-anak semestinya sudah bersetuhan dengan dunia usaha dan dunia industri selama proses pendidikan berlangsung. Masalah nyambungnya dunia kerja dan SMK, sebenarnya bukan hal yang baru. Paling tidak niatan dan usaha kearah itu sudah lama dilakukan. Bahkan kalau ditelusuri dalam sejarah pendidikan kejuruan sebelum kemerdakaan, pendidikan dimulai dengan pendidikan kejuruan karena untuk mendukung kepentingan penjajah masa itu. Seperti ; sekolah pertukangan, sekolah kejuruan pertanian, dan kejuruan teknik. Sekolah-sekolah kejuruan ketika itu memang merupakan pendidikan yang menyiapkan lulusannya untuk siap bekerja di bidangnya masing-masing. Ide seperti ini pun tetap hidup hingga kini, konsepnya mulai dari dunia kerja dan berakhir di dunia kerja. Sebelumnya, ketika Wardiman Djojonegoro menjadi menteri pendidikan dan kebudayaan punya konsep link and match dan memperkenalkan pendidikan sistem ganda. Evaluasi dari pelaksanaan prakerin yang baru saja dilaksanakan antara lain :


1.      Siswa yang hendak prakerin harus siap secara materi dan mental. Kesiapan ini penting karena prakerin bukan lagi belajar tetapi terjun langsung dalam rutinitas pekerjaan di dudi yang dipakai. Untuk itu perlu disiapkan siswa dan siswi yang mampu dengan cepat beradaptasi dengan lingkungan pekerjaan yang baru. Adaptasi dapat dilakukan jika penguasaan kompetensi dan mental teruji benar.
2.      Siswa yang hendak prakerin harus memiliki seperangkat alat untuk menunjang kegiatan dia di tempat prakerin. Peralatan yang paling mutlak adalah laptop dengan kemampuan multimedia. Untuk itu ke depan disiapkan betul bahwa setiap anak multimedia harus punya laptop.
3.      Dunia industri dan dunia usaha yang dipakai harus benar-benar yang bergerak di bidang multimedia. Ini penting karena akan sia-sia siswa yang prakerin jika pekerjaan yang dijalankan di tempat prakerin jauh dari kompetensi di sekolah.
4.      Dunia industri dan dunia usaha yang dipakai prakerin tidak harus perusahaan besar. Industri rumahan yang bergerak di multimedia ternyata memberi efek pembelajaran yang bagus buat siswa. Di tempat seperti itu siswa dilibatkan betul dalam setiap pekerjaan. Ini penting untuk mengasah kemampuan siswa secara maksimal.
5.      Dunia industri dan dunia usaha yang dipakai prakerin sebisa mungkin memberi jalan kepada siswa untuk bekerja di tempat itu setelah praktek atau lulus sekolah. Langkah ini untuk meningkatkan keterserapan siswa yang lulus. Untuk itu tempat praktek yang digunakan sebisa mungkin menghindari instansi pemerintah atau BUMN. Karena keduanya kesulitan untuk menyerap tenaga kerja alumnus prakerin karena birokrasi yang panjang.

1 komentar:

Info Umum mengatakan...

ada info....nih....buka saja :

http://www.formulirpkl.blogspot.com/2014/05/info-tempat-prakerin-jurusan-multimedia_23.html

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates