http://www.sabda.org - Sekalipun berbeda dengan administrasi
perusahaan, namun prinsip dasar penyelenggaraan administrasi Sekolah Minggu
sebenarnya tidak jauh berbeda. Administrasi adalah proses penyelenggaraan kegiatan
untuk mewujudkan rencana/keputusan yang telah dibuat agar menjadi kenyataan,
dengan cara mengatur kerja dan mengarahkan orang-orang yang melaksanakannya.
Namun, di samping persamaannya, ada juga perbedaan mendasar antara administrasi
perusahaan dan administrasi Sekolah Minggu (gereja) yang perlu disadari. Usaha
administrasi Sekolah Minggu tidak diarahkan untuk tujuan mencari keuntungan
materi, tetapi untuk tujuan yang rohani. Penyelenggaraannya dilakukan tidak
dengan prinsip duniawi tapi dengan prinsip kasih; namun demikian tidak berarti
administrasi Sekolah Minggu dilaksanakan dengan cara seadanya yang tidak
profesional.
Pengertian yang salah tentang pelayanan dapat mengakibatkan
hasil pelayanan yang asal-asalan. Pelayanan yang benar harus menuntut standard
yang profesional, karena apa yang kita lakukan adalah untuk Tuhan, dan untuk
suatu hasil yang bersifat kekal. Jika untuk usaha duniawi yang fana saja
manusia mau melakukannya dengan baik, lebih- lebih lagi untuk hal yang rohani,
untuk Tuhan. Kita harus melakukannya dengan lebih baik lagi.
A. Komponen dalam Administrasi
Komponen-komponen umum yang termasuk dalam administrasi yang
efektif adalah:
1. Planning /
Rencana / Program Kerja
Bagian penting dalam penyelenggaraan administrasi adalah
harus ada program kerja yang dibuat sesuai dengan keputusan rapat tentang apa
yang akan menjadi tujuan untuk dikerjakan (untuk jangka waktu tertentu).
2. Organisasi
Perlu ada pengaturan otoritas dan tugas sehingga pekerjaan
bisa dilaksanakan dengan tepat oleh orang yang tepat dengan cara yang
bertanggungjawab.
3. Pendelegasian
Pembagian tugas harus dilakukan mengingat bahwa setiap orang
mempunyai keahlian/ketrampilan yang berbeda dengan orang lain.
4. Personel / Staf
Harus ada cukup orang untuk melakukan tugas-tugas yang sudah
direncanakan, oleh karena itu perlu ada pertanggungjawaban dari masing-masing
orang yang terlibat didalamnya
5. Koordinasi
Tugas-tugas yang tidak dikoordinasi dengan baik akan
menyebabkan pekerjaan yang tumpang tindih sehingga menghasilkan kerja yang
tidak efektif dan efisien.
6. Pelaporan
Pertanggungjawaban dari setiap bagian perlu dilakukan agar
dapat diketahui hasil yang dicapai dan kegagalan-kegagalan yang terjadi
sehingga dapat diusahakan perbaikan-perbaikan yang perlu diadakan di masa yang
akan datang.
7. Budget
Memprediksi jumlah keuangan yang dibutuhkan, dan yang mampu
didapatkan, dan yang mampu dipertanggungjawabkan adalah sangat penting untuk
menentukan seberapa jauh program kerja dapat dilaksanakan supaya tidak macet di
tengah jalan.
B. Prinsip-prinsip Administrasi
Sekalipun administrasi penting untuk menjadi sarana
kesuksesan penyelenggaraan Sekolah Minggu, namun perlu diingat bahwa
administrasi bukanlah segala-galanya. Sekolah Minggu yang menjadikan
administrasi sebagai tujuan utama akan menjadikan Sekolah Minggunya
perlahan-lahan kehilangan kegairahan dan akhirnya akan mati. Oleh karena itu
kita harus ingat bahwa kerapian sistem administrasi tidak sama dengan
kedewasaan rohani. Banyak Sekolah Minggu yang administrasinya rapi tapi tidak
ada semangat; kehidupan rohani di dalamnya mati. Tapi sebaliknya ada Sekolah
Minggu yang administrasinya kacau tapi semangatnya menyala-nyala. Sekolah
Minggu seperti ini akan membuang banyak tenaga karena tidak efisien, sehingga
lama-lama pelaksananya akan mati kecapaian sebelum tugas selesai dijalankan.
Nah, anda sebagai guru Sekolah Minggu yang bijaksana harus bisa memberi
keseimbangan antara keduanya.
Berikut ini adalah bahan yang kami terjemahkan dari buku
Administering Christian Education yang berisi beberapa prinsip administrasi
gereja yang perlu diingat agar berjalan sesuai dengan yang Tuhan kehendaki. Hal
ini tentu saja juga berlaku bagi administrasi Sekolah Minggu.
1. Orang lebih
penting daripada organisasi.
Prinsip ini bukan hanya mengikuti prinsip
"demokrasi" yang diambil dari budaya barat, tetapi prinsip ini
sebenarnya adalah prinsip yang diberikan oleh Alkitab sendiri [jauh sebelum
budaya barat terbentuk]. Individu manusia lebih penting bagi Allah daripada
organisasi (gereja). Kita percaya bahwa gereja Yesus Kristus saat ini dapat
menjadi Gereja dalam pengertian yang sesungguhnya jika gereja mengangkat
kepentingan individu- individu yang ada di dalamnya di atas organisasi gereja
itu sendiri. Dengan kata lain, kita tidak boleh mengorbankan kepentingan
individu hanya untuk mengutamakan efisisensi organisasi gereja.
2. Setiap orang
dalam Tubuh Kristus memiliki fungsi atau tugas pelayanan untuk dijalankannya.
Dalam 1 Korintus 12, Rasul Paulus dengan jelas menyatakan
bahwa seluruh anggota tubuh Kristus saling tergantung dan merupakan individu
yang penting dengan fungsinya masing-masing. Tanggung jawab administrator
dengan demikian adalah menemukan tempat- tempat yang tepat untuk setiap jemaat
dapat melayani sehingga dapat meningkatkan keefektifan dan misi Allah.
3. Tujuan utama
pemimpin di gereja adalah melayani dan bukan dilayani.
Kristus telah memberikan teladan bagi siapapun yang ingin
belajar kepemimpinan di gereja. Yesus berfirman bahwa, "barangsiapa ingin
menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti
Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk
memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" (Mat 20:27). Yesus
tidak hanya mengajarkan prinsip ini tetapi juga memberikan teladan lewat
kehidupanNya dan pelayananNya. Paulus mengungkapkan bahwa dirinya adalah
pelayan Yesus Kristus (Rom 1:1) dan sebagai pelayan umat gereja Korintus (2 Kor
4:5). Pemimpin Kristen dengan demikian harus mengembangkan citra bukan sebagai
diktator melainkan sebagai pelayan.
4. Pemimpin harus
rela mengemban tanggung jawab untuk memimpin dan mengarahkan jalannya program.
Meskipun nampaknya sangat bertentangan, pemimpin harus
mempunyai sikap sebagai seorang yang melayani tetapi pada saat yang sama ia
juga sebagai seorang yang mau mengemban tanggung jawab untuk memimpin dan
mengarahkan aktivitas para personil yang ditunjuknya. Demikian juga Kristus
selain melayani, Ia juga memberikan perintah dan mengirim murid-murid-Nya untuk
mengadakan penginjilan ke seluruh penjuru dunia. Mengatur dan memimpin menjadi
hal yang penting dalam membimbing, mengarahkan dan menolong orang lain dalam
pelayanannya bagi Kristus. Ini adalah tugas pemimpin dalam memimpin suatu
program yang dikerjakan dengan cara yang mendidik, bukan dengan metode diktator
maupun menguasai.
5. Mendefinisikan
organisasi dengan jelas adalah penting.
Rasul Paulus mengungkapkan bahwa dalam gereja, ada
pelayan-pelayan Tuhan yang ditunjuk untuk menjalankan tugas-tugas khusus di
gereja. Uskup dan diakon, demikian pula dengan rasul, penginjil, dan nabi,
dipersiapkan untuk pelayanan-pelayanan khusus. Semua tugas pelayanan yang
mereka emban harus dijalankan dengan sopan dan teratur (1 Kor 14:40). Alkitab
memang tidak memberikan kepada kita pengaturan organisasi gereja yang lengkap.
Namun demikian yang jelas kita harus mengikuti peraturan-peraturan umum yang
menjadi bagian integral gereja seperti yang diberikan dalam kitab-kita
Perjanjian Baru. Sedangkan yang lain yang menjadi pelengkap dapat diatur sesuai
dengan kebutuhan yang ada.
6. Setiap posisi
dalam pelayanan di gereja adalah penting.
Karena terpaksa, kita menyebut beberapa posisi dalam
organisasi gereja sebagai "lebih tinggi" dan "lebih
rendah". Hal ini bukan berarti mengatakan bahwa di mata Tuhan suatu
pelayanan atau posisi tertentu lebih penting dari pada yang lain. Seperti yang
diungkapkan Rasul Paulus: "... anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling
lemah, yang paling dibutuhkan. Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut
pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus" (1
Kor 12:22-23). Selain itu gereja juga membuat perbedaan dalam pemberian tugas.
Misalnya saja, Jetro, ayah mertua Musa mengungkapkan akan adanya
perkara-perkara kecil dan perkara-perkara besar dimana perkara-perkara besar
tersebut akan diadili oleh Musa sendiri (Kel 18:22). Demikian juga para Rasul
membedakan antara tugas-tugas penting dan tugas-tugas yang kurang penting (Kej
6:1-4). Dengan demikian, jenis-jenis kerja adminsitrasi memang perlu dibedakan,
tetapi yang lebih penting lagi adalah kesetiaan seseorang akan tugasnya.
0 komentar:
Posting Komentar